7 Cara Penanganan Pertama Epilepsi Pada Anak

Epilepsi bisa terjadi kepada siapa saja. Tidak ada batasan usia maupun gender. Namun, epilepsi pada anak adalah epilepsi yang cukup sering terjadi.

Ketika anak mengalami epilepsi, ia akan mengalami kejang-kejang. Hal ini perlu ditangani agar tidak menjadi bahaya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui penanganan pertama ketika anak mengalami epilepsi.

Bagaimana cara penanganan pertamanya? Yuk, cari tahu di artikel ini.

Gejala Epilepsi pada Anak

Sama seperti epilepsi pada orang dewasa, anak yang mengalami epilepsi juga akan didahului oleh gejala-gejala tertentu. Gejala tersebut sebenarnya sulit dideteksi terutama pada bayi dan balita karena mereka belum bisa menyampaikan perasaannya. Selain itu, epilepsi juga sering didahului kejang yang dialami tanpa sadar bahkan oleh anak itu sendiri.

Jika Anda menemukan anak mengalami gejala epilepsi di bawah ini, segeralah menemui dokter. Meski tidak semua kejang merupakan epilepsi, mencari tahu diagnosis yang tepat dari dokter adalah langkah terbaik. Gejala-gejala epilepsi yaitu:

  • Blackout alias hilang kesadaran secara singkat. Di masa ini, anak merasa bingung, melupakan hal yang terjadi, dan tidak merespon ketika dipanggil.
  • Sering jatuh secara tiba-tiba atau tersandung.
  • Melakukan gerakan tidak biasa yang terjadi lumayan sering, misalnya terus mengangguk dan berkedip dengan cepat.
  • Sakit perut secara tiba-tiba lalu diikuti dengan rasa bingung dan kantuk.
  • Rasa takut atau marah yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang.
  • Merasa mengantuk dan mudah marah ketika bangun tidur, padahal biasanya tidak.
  • Sering melakukan komplain karena hal-hal tertentu terlihat, terdengar, terasa, atau berbau aneh.
  • Pada bayi yang sedang duduk, melakukan gerakan jackknife secara berulang. Gerakan ini berupa kaki dan tangan yang mengangkat ke atas dengan tubuh di bawah.
  • Pada bayi yang sedang berbaring telentang, ada gerakan ‘meraih’ dengan kedua tangan.

Penyebab Epilepsi pada Anak

Epilepsi yang terjadi pada anak dapat disebabkan oleh beragam hal. Seorang anak bisa mengalami kejang karena hal-hal berikut ini.

  • Demam tinggi
  • Kecelakaan yang melibatkan otak
  • Infeksi pada otak
  • Kurangnya asupan oksigen ke otak
  • Pengaruh keturunan. Jika orang tua memiliki epilepsi, anak juga bisa memilikinya
  • Hidrosefalus yaitu membesarnya kepala karena kelebihan cairan otak
  • Perkembangan otak terganggu
  • Tumor otak

Perlu diketahui bahwa imunisasi tidak menyebabkan epilepsi. Namun, satu atau dua hari setelah anak melakukan imunisasi biasanya akan muncul kejang-kejang setelah demam. Oleh karena itu, orang tua bisa memberi ibuprofen setelah imunisasi sebelum suhu anak meningkat.

Penanganan Pertama Epilepsi Anak

Melihat anak mengalami epilepsi untuk pertama kalinya adalah hal yang menakutkan. Namun, orang tua sebaiknya tidak panik agar epilepsi yang dialami anak dapat tertangani dengan baik.

Penanganan pertama epilepsi pada anak biasanya disesuaikan dengan jenis epilepsinya. Jika anak mengalami kejang setelah terjatuh dan mengalami kaku tubuh, inilah hal-hal yang harus dilakukan:

  1. Memindahkan barang-barang yang bisa melukai anak
  2. Tetap tenang dan menenangkan anak
  3. Meletakkan alas yang empuk di bawah kepala anak
  4. Melonggarkan bagian leher anak
  5. Membalikkan anak dengan lembut ke satu sisi untuk menghindari anak tersedak
  6. Tidak menahan anak atau mencoba menghentikan kejangnya
  7. Tidak meletakkan apa pun di mulut anak

Pada umumnya, tidak semua kejang-kejang membutuhkan dokter. Namun, jika hal-hal di bawah ini terjadi, maka orang tua harus segera ke dokter.

  1. Ini adalah pengalaman kejang pertama anak
  2. Kejang berlangsung selama lebih dari 5 menit
  3. Anak memiliki demam tinggi atau diabetes
  4. Ada kecurigaan risiko cedera otak
  5. Kejang terjadi di air sehingga takut anak menelan air terlalu banyak
  6. Anak susah bernapas setelah mengalami kejang
  7. Jika kejangnya terus berlangsung, panggil ambulans.

Itulah bagaimana caranya menangani epilepsi pada anak. Jika kamu menemukan anak mengalami hal-hal yang mengharuskannya untuk segera ke dokter, jangan ragu untuk melakukannya. Namun, jangan lupa tetap tenang agar anak juga merasa tenang ketika bersamamu.

5 Tips yang Perlu Diterapkan Wanita Karir 

Saat ini, banyak wanita yang memutuskan untuk menjadi wanita karir. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan berbagai alasan yang berbeda-beda pada setiap orangnya. Bagi kamu yang berencana untuk menjadi wanita karir atau sedang menjalaninya, simak beberapa tips ini agar kamu bisa tetap menikmati hidup sembari meniti karir impianmu.

1. Pahamilah Bahwa Kamu Pantas Mendapatkannya

Ketika kamu mendapat pujian atas hal yang kamu lakukan di lingkungan kerja dan merasa rendah diri terhadap hal tersebut, kamu sebenarnya tidak mengapresiasi dirimu sendiri. Orang lain seringkali bisa menilai kemampuan yang kamu miliki dengan baik, lho! Sehingga, jika ada orang yang memujimu tentang sesuatu, hal itu bisa berarti kamu memang kompeten.

Kamu sebaiknya tidak membiasakan diri untuk selalu menangkis pujian dari orang lain. Hal ini akan membuatmu semakin berkecil hati dan tidak percaya diri, sehingga dapat menghambat laju karirmu. Mengerikan, bukan? So, tetaplah percaya diri dan yakinlah bahwa kamu pantas mendapatkannya, ya!

2. Ketahuilah Bahwa Perfeksionisme Terkadang Melelahkan

Sebagai wanita karir, kamu perlu memahami beberapa hal yang dapat mempengaruhi produktivitasmu. Salah satu hal yang dapat mengganggu produktivitas adalah perfeksionisme yang berlebihan. Alih-alih memberikan kepuasan, perfeksionisme dapat menghambat pencapaian dan bisa menyebabkan seseorang menderita depresi dan rasa cemas, lho!

Oleh karena itu, sebagai wanita karir yang profesional, kamu perlu untuk menerima bahwa tidak semua hal membutuhkan hasil yang sempurna. Bahkan, di dalam banyak kasus, pekerjaan yang selesai lebih baik daripada pekerjaan yang sempurna.

3. Lakukan Pendelegasian

Banyak wanita karir yang merasa kelelahan bekerja akibat memikul banyak pekerjaan dan bekerja keras untuk hal tersebut sendirian. Hal ini dikarenakan mereka tidak percaya orang lain bisa menyelesaikan tugas tersebut secermat yang mereka lakukan. Apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri, lho!

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menghemat waktu dengan cara mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh orang lain. Kamu bisa melatih dan membuat mereka beradaptasi terlebih dahulu, sehingga mereka bisa menghasilkan pekerjaan yang mirip dengan hasil kerjamu.

Pendelegasian ini bisa kamu lakukan dengan berbagai cara. Cara yang umum dilakukan oleh wanita karir untuk mendelegasikan tugasnya adalah dengan membuka lowongan pekerjaan baru yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan jasa freelancer yang tersedia di berbagai platform.

4. Berani Berkata “Tidak”

Seringkali wanita karir mengalami kesusahan untuk berkata “tidak” pada beberapa situasi. Sebelum mengatakan “ya” pada segala situasi, kamu harus bisa memvisualisasikan diri apabila kamu meng-iya-kan situasi tersebut. Apakah kamu merasa senang atau justru terbebani?

Oleh karena itu, wanita karir profesional perlu untuk memhami segala situasi dan kondisi sebelum memutuskan hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat dimulai dengan cara bersikap kritis terhadap hal di sekitarmu.

5. Jangan Takut untuk Mengekspresikan Opinimu

Kamu perlu untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiranmu melalui komunikasi dan penyampaian opini yang baik. Apabila opinimu diterima oleh banyak orang dan berpotensi memajukan perusahaan, maka tidak mustahil bagimu untuk mendapatkan jenjang karir yang kamu impikan.

Namun, sebagai wanita karir yang profesional, kamu juga harus bisa menerima penolakan atas opini yang kamu sampaikan. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda.

Kamu bisa menjadi wanita karir yang sukses dan profesional di bidang yang kamu minati apabila kamu mau bekerja keras dengan maksimal. Akan tetapi, kamu tetap harus memperhatikan beberapa tips di atas agar hidupmu tetap bahagia, ya!

Apakah Minum Es saat Haid Memperparah Nyeri Haid?

Nyeri haid merupakan salah satu hal yang mengganggu wanita saat haid. Nyeri ini bisa membuat seorang wanita sulit melakukan pekerjaan sehari-hari akibat rasa sakit yang diakibatkannya. Namun, pernahkah kamu mendengar seseorang menyebutkan bahwa minum es saat haid bisa memperparah nyeri tersebut? Simak penjelasannya di sini, yuk!

Saat haid, wanita merasakan dan mengalami berbagai hal di saat yang bersamaan. Wanita mungkin merasakan rasa sakit atau kram yang tak terduga, mood yang naik turun, kembung yang tidak nyaman, hingga mengidam makanan dan minuman tertentu. Berbagai kondisi tersebut akan berbeda tingkatannya di setiap wanita.

Meski hal-hal tersebut menyakitkan dan cukup mengganggu wanita haid, ada hal lain yang mungkin akan memperburuk keadaan. Hal tersebut adalah orang tua yang biasanya menyarankan kita untuk menghindari makan makanan dingin dan minum es saat haid yang mana menjadi makanan dan minuman yang wanita dambakan.

Penelitian Cina kuno menyebutkan bahwa minum air dingin selama masa menstruasi akan merusak keseimbangan tubuhmu. Hal ini juga akan mempengaruhi kulit dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apakah pendapat ahli di era modern masih sejalan dengan penelitian tersebut? Tulisan ini akan menjelaskan pendapat ahli di era modern.

Penyebab Kram Menstruasi

Sebelum mengetahui kebenaran dari larangan minum es saat haid, mari ketahui terlebih dahulu penyebab kram atau nyeri menstruasi itu sendiri. Pada umumnya, nyeri atau kram yang dialami wanita saat haid disebabkan oleh kontraksi otot rahim dan perut yang berlebihan. Kontraksi ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan menstruasi dari tubuh wanita.

Kontraksi otot tersebut disebabkan oleh berbagai bahan kimia, yang mungkin juga termasuk prostaglandin. Itulah sebabnya wanita diminta untuk menghindari makanan dan minuman tertentu yang bertanggung jawab untuk memicu produksi bahan kimia tersebut.

Kisah tua di Cina meyakini bahwa minum air dingin bisa menyebabkan penurunan suhu di usus. Hal ini membuat usus sulit untuk menyerap nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh. Selain itu, mereka meyakini bahwa hal tersebut bisa menyebabkan jerawat.

Bolehkah Minum Es saat Haid?

Dikutp dari NDTV Food, praktisi kesehatan dan pelatih kesehatan makrobiotik, Shilpa Arora, menjelaskan bahwa saat wanita sedang menstruasi, wanita perlu menghindari minum es saat haid. Selain itu, wanita uga perlu untuk mengonsumsi makanan dingin ketika haid karena bisa memperburuk kram atau nyeri menstruasi.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa otot-otot di ovarium dan dinding vagina tegang. Otot-otot ini tidak bisa meregang lebih jauh. Itulah sebabnya hal itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

Shilpa Arora menyarankan wanita yang sedang hait untuk meminum air hangat untuk melancarkan aliran darah. Selain itu, ia menyebutkan bahwa wanita yang sedang menstruasi perlu menghindari minum es saat haid dan mengurangi konsumsi makanan manis untuk menghindari peradangan.

Akan tetapi, Shilpa Arora juga menyebutkan bahwa beberapa hal yang mempengaruhi kram menstruasi tersebut tergantung setiap individunya. Hal yang satu akan berbeda efeknya di satu orang ke orang lainnya. Setiap wanita mempunyai sistem tubuh yang berbeda yang bekerja sesuai dengan kondisi tubuhnya masing-masing.

Meskipun demikian, mengambil tindakan pencegahan, seperti menghindari minum es saat haid, juga tidak ada ruginya. Selain menghindari hal-hal yang dapat memperparah kondisi kram haid, kamu juga bisa menyertakan lebih banyak sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, teh hijau, dan biji-bijian dalam konsumsi makanan harianmu.

Sumber:

https://food.ndtv.com/health/heres-why-you-shouldnt-consume-cold-foods-and-drinks-while-you-are-on-your-periods-1807438