Hingga kini, penelitian terus dilakukan untuk mencari obat yang efektif untuk Covid-19. Salah satu yang sering disebut ampuh atasi covid adalah oseltamivir. Namun, banyak juga yang belum mengetahui secara pasti obat oseltamivir untuk apa.
Obat ini memang booming sejak pandemi mulai terjadi. Pasalnya, obat ini sering digunakan sebagai bagian dari pengobatan pasien covid. Bahkan sebanyak 30% pasien covid yang menggunakan obat ini dinyatakan sembuh.
Walaupun begitu, ternyata obat oseltamivir bukan obat covid. Lantas, obat apakah oseltamivir? Cari tahu jawabannya pada artikel kali ini!
Obat Oseltamivir untuk Apa?
Apakah kamu termasuk orang yang bingung mengenai obat oseltamivir itu untuk apa? Ini dia jawabannya. Oseltamivir merupakan obat yang digunakan untuk mengobati influenza tipe A dan B seperti flu burung. Obat ini termasuk ke dalam golongan NAI (neuraminidase inhibitor).
Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat aktivitas enzim neuraminidase yang biasanya terletak pada permukaan virus, dengan mengurangi aktivitas enzim tersebut, diharapkan kinerja virus dalam merusak sel tubuh manusia dapat berkurang.
Oleh sebab itu, oseltamivir tidak hanya digunakan sebagai obat flu, tapi juga bisa digunakan sebagai obat pencegah flu terutama setelah kamu kontak langsung dengan penderita flu.
Dengan menggunakan obat ini gejala yang timbul dapat dipangkas waktu penyembuhannya 1-2 hari. Gejala-gejala flu yang bisa diatasi dengan obat oseltamivir di antaranya:
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Nyeri
- Menggigil
- Merasa kelelahan dan lemas
Oseltamivir masuk ke dalam obat antivirus dan hanya bisa ditebus dengan resep dokter. Masuk ke dalam kategori C yang bisa dikonsumsi dewasa dan anak-anak.
Hubungan Oseltamivir dengan Covid 19
Obat oseltamivir terbukti tidak bisa mengobati maupun meringankan gejala Covid-19. Pada awalnya obat ini diberikan kepada pasien yang baru saja terserang virus covid, karena gejala awal covid hampir sama dengan influenza.
Nah, jika dalam beberapa hari tidak ada perubahan, besar kemungkinan pasien tersebut terjangkit virus Corona. Oleh sebab itu kini obat oseltamivir sudah tidak digunakan lagi untuk pengobatan covid dan diganti dengan obat remdesivir.
Dosis Obat Oseltamivir
Obat ini bisa bekerja dengan maksimal apabila diberikan secepatnya atau maksimal 48 jam setelah gejala muncul. Usahakan mengonsumsi obat ini pada jam sama untuk mengoptimalkan kerja obat.
Dosis obat berdasarkan berat badan
Dewasa dan remaja 13+
- 10-15 kg : 30 mg 2x sehari
- 15-23 kg : 45 mg 2x sehari
- 23-40 kg : 60 mg 2x sehari
- >40 kg : 75 mg 2x sehari
Bayi dan balita
- Bayi 0-1 bulan : 2 mg/KgBb
- Bayi 1-3 bulan : 2.5 mg/KgBb
- Bayi 3-12 bulan : 3 mg/KgBb
- Bayi lebih dari 1 tahun : 30 mg/10 Kg, 45 mg/15-23 Kg, 60 mg/23-40 Kg, 75 mg/60 Kg
Tidak boleh menambahkan atau mengurangi dosis yang tertera kecuali atas petunjuk dokter. Bagi penderita maag dianjurkan untuk mengonsumsi obat saat makan, khusus pasien yang sulit menelan obat, oseltamivir boleh dibuka kapsulnya dan isinya dicampurkan dengan makanan atau minuman lain yang sehat.
Efek Samping Obat Oseltamivir
Obat oseltamivir memiliki efek samping yang harus diwaspadai, apabila efek samping yang dirasakan parah segera kunjungi dokter atau rumah sakit.
Obat ini bisa menyebabkan efek samping berikut ini:
- Sakit kepala
- Badan terasa tidak enak
- Sakit perut
- Diare
- Hidung tersumbat dan batuk (khususnya anak-anak)
- Insomnia
- Mual dan muntah
- Demam
- Hidung meler
- Tenggorokan sakit
- Nyeri pada tangan dan kaki
- Terjadi peradangan pada area sinus, hidung, dan tenggorokan
Efek samping obat antivirus yang langka terjadi:
- Gangguan mood, emosi, dan perilaku
- Menyebabkan gangguan liver
- Terjadi pembengkakan kulit di area leher dan kulit kepala
- Terjadi Steven-Johnson Syndrome
- Terjadi syok anafilaksi
- Menyebabkan peradangan parah
- Menyebabkan pendarahan pencernaan
Kini tentunya kamu telah mengetahui obat oseltamivir untuk apa. Obat ini ternyata adalah obat antivirus yang digunakan untuk mengobati influenza. Obat ini aman untuk ibu hamil dan terbukti tidak mengganggu tumbuh kembang janin. Nah, setelah mengetahui apa fungsinya semoga kamu bisa lebih bijak dalam menggunakannya.